Rabu, 19 Juni 2013

Air mata syukur #cahaya1

Haloo sahabat, teman semua, Alahamdulillah puji syukur kehadirat sang maha lembut, karena pada saat ini aku khususnya masih diberi kesempatan untuk menikmati indahnya dunia, nikmatnya mengecap berbagai macam rasa dalam kehidupan dan tentunya masih diberi kesempatan buat nulis di blog ini.

 Allah menciptakan berbagai rasa dalam diri kita, apakah itu rasa sedih, bahagia, bangga, kecewa dan masih banyak lagi rasa lainya (srawberry, coklat melon #eh bukan rasa yang itu :). Begitu rasa adalah nikmat yang paling luar biasa,  benar ayat yang di ulang-ulang dalam surat ArRahman  "maka nikmat tuhan yang manakah yang kau dustakan?" begitu nikmat Allah tidak akan terhitung walaupun lautan dibumi ini dijadikan tinta dan pepohonan dijadikan penanya maka ikmat allah tidak akan pernah terhitung, dari nikmat rasa saja kita sudah bisa menghitungnya karena ini termasuk nikmat yang sangat besar. Bayangkan saja jika kita diciptakan tanpa mempunyai atau mengalami rasa-rasa itu ? alangkah hampanya. bahkan hampa itupun adalah sebuah rasa, maka tak tergambarkan bila hidup tak ada rasa (jadi kaya iklan kopi hehe)

Diantara banyak rasa yang pernah ada, ternyata ada rasa yang sangat luar biasa segala macam rasa bisa berkumpul dalam rasa ini dan menjadi rasa yang sangat indah hingga tak bisa dilukiskan. maka rasa apakah itu ? rasa itu ternyata adalah "RASA SYUKUR" subhanallah rasa syukur ini tidak bisa digambarkan bila ia telah masuk kedalam relung hati, rasa syukur bisa menjadikan hidup lebih nikmat, lebih indah, lebih harmonis dan lebih segalanya. Dengan rasa syukur seteguk air teh hangat saja bisa mejadikan sebuah rasa yang nikmat melebihi nikmatnya teh hangat biasa, apalagi ketika minum diawali bacaan bismillah yang mendalam, uh itu nikmatnya tak tergambarka, ga percaya ? "coba buktikan ! steguk teh hangat dengan rasa syukur :) (ah ada2 aja ya si aspi ini hehe ;p

Rasa syukur juga ini sangat ajaib, bisa merubah satu rasa ke rasa yang lain, bisa melebur rasa yang negatif menjadi positif, bagaimana tidak, ketika benar-benar ada dipuncak rasa syukur, kita akan merasakan hidup ini begitu sangat luar biasa, rasa syukur juga bisa menjadikan diri lebih baik, menuntun kita pada diri yang lebih qanaah, tawadhu dan tentunya thaat, karena rasa syukur menuntun hati untuk selalu berdialog kepada sang maha pemiliki rasa yaitu Allah.

Jika rasa ini dilupakan oleh manusia, maka rasa yang di idam-idamkan oleh manusia yaitu "rasa bahagia" itu tidak akan pernah datang, sebanyak apapun harta, setinggi apapun tahta yang dimiliki jika ia tidak memiliki rasa syukur maka semua itu tidak bisa dinikmati sampai puncak. bahagia tidak akan didapat, kedamaian pun begitu, yang ada hanya gelisah, galau rapuh  dan rasa-rasa ga enak lainya. 

 Lalu bagaimana puncak sebuah rasa, puncak sebuah rasa yang sangat indah adalah ketika kita selalu berusaha bersyukur dan disaat puncak titik syukur yang sangat tinggi akan meneteslah bahkan mengalir air mata syukur, air mata syukur ini tak dapat digambarkan bagaimana rasanya. air mata syukur ini keluar ketika mulut tak mampu lagi mengucap hati tak mampu lagi membendung karena begitu dahsyatnya kekuatan rasa syukur, sebesar dan sekecil apapun nikmat yang kita dapat, jika diterima dengan rasa syukur maka akan menjadi nikmat yang luar biasa. 

Subhanallah aku pernah merasakan ada dipuncak rasa syukur itu, mungkin ada yang lebih dari itu, tapi subhanallah indah dan nikmatnya begitu terasa, benarlah firman Allah "barang siapa yang bersyukur maka akan Aku tambah nikmatnya, dan barang siapa kufur akan nikmatku maka tunggulah siksa yang pedih"


lalu bagaimana kita mendapatkan rasa syukur itu, kita coba tulis di entri selanjutnya ya, maaf kalo ga nyambung :)

Sabtu, 18 Mei 2013

"TITIK JENUH"




Aku merenung mencari alasan, mencari jawaban yang semuanya hanya membuat jiwa semakin terpuruk. krisis keimanan, kekosongan jiwa, menjalani hidup begitu-gitu aja. hidup tak sesuai harapan membuat aku menyerah dan kesal dengan keadaan. menyalahkan diri adalah hal yang kulakukan sekarang. karena aku ga tau harus menyalahkan siapa. aku merasa muak aku merasa bosan berada ditempat ini. walau aku sangat-sangat sadar tempat inilah yang telah membesarkan aku. tapi tempat ini pula yang telah membuat hidupku aneh aku berada dalam kehidupan yang up normal.

awalnya aku merasa biasa, dan sabar menjalaninya. tapi mengapa aku merasa berat untuk melanjutkanya. apakah aku sudah benar2 ada pada "TITIK JENUH" yang maksimal stag semuanya. aku ingin keluarrrrrr dari siniiiiii aku bosaaaaannnnnnnnnnnnnnn.. dosakah aku berkata seperti ini ya Allah. berikan aku kehidupan baru yang lebih baik dari ini.

saat "TITIK JENUH" benar-benar melanda diriku, aku merasa ingin berontak ingin mengungkapkan semua kegelisahan dan perasaan yang selama beberapa tahun aku pendam. tapi entahlah aku selalu tak bisa. titik jenuh yang membuatku semakin tak menentu dengan sikapku.

Allah ampuni aku. aku benar-benar manusia biasa yang penuh dengan nista dan dosa. angkatlah derajatku dari lunpur dosa yang melekat dalam diriku. aku ingin pelukan kasih-Mu kembali membelai halus jiwaku, dalam kerapuhan iman dan Islam. Jika aku kembali padamu ya Allah. maka sambutlah aku peluklah aku walau aku tak pantas ada dalam pelukan Kasih-Mu. tapi aku yakin Rahman-Mu melebihi besarnya Dosa2ku. aku sanagt merindukan-Mu ya Allah. Sambutlah aku sebagai jiwa tenang, kapanpun dan dimmanpun, aku siap asal aku dalam peluk kasih-Mu, dalam buaian Ridho-Mu.

Terakhir say teringat dengan perkataan terakhir Uje ( Ust.Jefry albukhory) di sosial media, beliau menulis " Setiap orang akan mengalami titik jenuh, dan kembali kepada Allah adalah jalan terbaik)